NEWS
DETAILS
Jumat, 23 Nov 2018 02:39 - Asosiasi Honda Jakarta

Jakarta, 23 November 2018 - "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" Telah berpulang ke Rahmatulloh saudara kita Alm.Bro Juliandi Al Hazami, Almarhum adalah dari keluarga Bapak H.Agus Salim Anak pertama dari empat saudara dan Almarhum juga termasuk salah satu member aktif dari Honda PCX Club Indonesia (HPCI) dari  Region HPCI Tangerang Banten juga sebagai Club Member dari Chapter Jakarta, Depok dan Tangerang (JADETA).

Kepergian Alm. Juliandi Al Hazami terjadi pada pukul 17 : 55 Wib adalah sebuah kecelakaan tunggal yang dialaminya hingga menimbulkan pendarahan di bagian kepalanya dan sempat di rawat di sebuah Rumah Sakit N-21 Gemilang Mungkid, Magelang Jawa - Tengah.

Melalui pesan WhatsApp Pa Bro Muhammad Hasan Syah fitri  selaku penasehat HPCI dengan Admin media On Line assosiasihondajakarta.com menjelaskan sedikit cerita mengenai musibah kecelakaan tunggal terhadap Alm. Juliandi Al Hazami pada minggu (20/11) Berikut Info dan Kronologisnya :

Minggu,18 Nov '18 Setelah mengikuti HBD 2018 Alm berserta tunangannya berencana akan berliburan di Jogja,  kebetulan saya, Abdur, Cepot dan teman2 dari Palembang (Om Jay, Bunda, Rizki) juga punya rencana yg sama, maka alm bergabung dan  berangkatlah kami ke yogyakarta dari Pangandaran, Minggu 18 Nov '18 jam 11.00 WIB, tiba di Jogja jam 16.30 Wib setelah istirahat, mandi dan lain - lain di Kotagede yogyakarta.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri)

Di lanjut pada pukul 21.00-00.10 jalan ke malioboro lalu istirahat di Sekre dan pada seninnya, 19 Nov '18 tepatnya pukul 14.00 siang kami jalan ke De Mata foto Studio lanjut ke Tebing Breksi hingga pukul 19.00 istirahat sebentar di Kotagede Yogyakarta.

Saat pukul 21.00 Wib kami lanjut ke Alkid di perjalanan Almarhum  mengalami sedikit kendala yaitu ban pecah terkena paku lalu ditambal namun baru jalan sebentar ban tersebut kempes kempes kembali dan setelah diperiksa ternyata tidak hanya kena paku tapi juga ada beberapa sobekan seng atau potongan cutter.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri)

Untuk menghindari kerusakan terhadap velg maka diputuskan untuk rest di Indomaret terdekat, lalu mencari toko ban terdekat yang masih buka sambil berkordinasi dengan  teman - teman dari yogyakarta untuk mendapatkan ban pengganti, karena waktu sudah menunjukan pukul 22.00 WIB dan sudah malam juga penjual ban pun gak bisa memasangkan ban tersebut paling cuma bisa jual bannya saja, dalam kondisi seperti ini maka dari tim pun harus memanggil tukang tambal ban panggilan /online.

Masuk pada rabu pagi 20 Nov '18 pukul 00.20 WIB si tukang tambal ban baru tiba di lokasi kami berada maklum banyak orderan sekali ditempat lain katanya,  setibanya dilokasi tukang tambal ban langsung dengan bergegas mencopot sebuah knalpot, nah... saat hendak mencopot cakram rem belakang si tukang tambal ban baru lah sadar kalau Cakram Rem tersebut harus dibuka dengan kunci L bintang karena tidak ada kunci tersebut maka di coba diakali supaya cakram tersebut bisa dicopot dan yang pada akhirnya tidak berhasil melakukan hal itu, dan pada akhirnya diputuskan juga untuk menambal ban yang robek saja hingga selesai jam 02.20 WIB.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri)

Saat pukul 02.40 WIB  rombongan kami tiba di Sekre Yogyakarta dan langsung istirahat, namun Almarhum tidak langsung tidur hingga baru tidur sekitar pukul 3.30-04.00 WIB dan pada esoknya tepat pukul 08.30 WIB Almarhum bangun dan langsung ke bengkel untuk mengganti ban tersebut hingga selesai sampai pukul 09.30 WIB dan di lanjut pada pukul 10.30 kami berserta Almarhum prepare untuk berkemas dan kembali ke Jakarta sebelum arah balik ke Jakarta Almarhum sempat menghabiskan 2 gelas minuman sachet berstamina dan berenergi agar jalan pulang nantinya dalam keadaan Vit.

Pada pukul 11.20 WIB rombongan pun berangkat meninggalkan yogyakarta menuju Jakarta yang sudah direncanakan via Temanggung - Sukorejo - Batang dilanjut pada pukul 12.10 WIB setelah melewati lampu merah di Mungkid Almarhum terlihat berjalan perlahan dan oleng ke kanan hingga terjatuh, melihat kondisi motor yang cuma lecet - lecet dan kondisi Sist Dian selaku boncenger yang selamat cuma lecet dikit di telapak tangan besar kemungkinan speed cuma -+20 km karena baru buka gas setelah lampu merah.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri)

Diperkirakan salah satu penyebab jatuhnya almarhum ada beberapa kemungkinan:
- *ngantuk langsung tertidur*, kemungkinan ini kecil karena meski kelelahan sepanjang jalan Yogya - Mungkid tidak ada tanda-tanda Almarhum membawa motor dalam kondisi ngantuk seperti tiba - tiba jalan pelan atau mulai oleng sesekali.. speed stabil dan mampu ikuti RC mendahului kendaraan lain.
- *blackout* atau tiba2 pingsan karena belum sarapan pagi.
- *blackout* atau tiba-tiba pingsan karena serangan jantung, hal ini diperkuat keterangan Dian boncenger yang juga  tunangan almarhum yang akan dinikahi tahun depan bahwa alm pernah bercerita akhir - akhir ini sering sakit di dada sebelah kiri karena sakit jantung.  Setelah terjatuh Almarhum tidak sadar hingga ajalnya pun tiba.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri)

Luka patah tulang di bagian Paha mungkin karena Almarhum jatuh oleng ke kanan menabrak pot yg ada di trotoar pembatas jalan.

Luka yang ada di dengkul cuma lecet ringan tidak dalam observasi dokter perihal pendarahan yang mengenakan bagian kepala karena Almarhum tidak sadar dalam waktu  lama meski dari mulai masuk rumah sakit hingga pukul 16.00 WIB Almarhum sesekali teriak mengaduh kesakitan.  Rencananya Almarhum akan dirujuk ke Rumah Sakit  Sarjito untuk di scan dibagian kepala tetapi karena tensinya hanya 60/40 ditunda hingga tensi normal, setelah diberi obat via infus tensi naik menjadi 95/60.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri

Disaat waktu menunjukan pukul 16.00 WIB Untuk memindahkan Almarhum ke RS Sarjito diperlukan bantuan pernafasan dengan mesin yang memasangnya pasien harus diberi obat penenang, setelah diberi obat penenang Almarhum menjadi tenang dan tidak berteriak mengaduh lagi hingga akhir hayatnya.

Dilanjut pada pukul 17.30 WIB Kondisi semakin menurun hingga dipasang ECG (alat rekam jantung), denyut nadi pun semakin melemah dan cenderung hilang. Pukul 17.40 alm dibantu pacu jantung karen detak jantung hilang, hingga akhirnya pk 17.55 almarhum meninggal dunia kembali kepada sang Khalik, Allah SWT.

(Foto : M.Hasan Syah Fitri)

Innalillahi wa inna illaihi rojiun, semoga almarhum Juliandi husnul khotimah.. aamiin. Ungkap " Pa Hasan."


Nah... !!! Kepada Bro end Sist dari kejadian cerita di atas saudara kita yang terkena musibah, atas6 kecelakaan tunggal, disini kita bisa ambil sebuah Hikmahnya  jikalau Bro end Sist berpergian dalam keadaan  touring agar perlu memeperhatikan perlengkapan touring sebagai berikut :

- miliki kunci L bintang bagi pemilik All New PCX 2018
- gunakan safety gear yg lengkap dari alas kaki hingga penutup kepala (sepatu, decker kaki, celana panjang, jaket, decker tangan, penutup muka, helm, dsb, dll, dst.
- kenalilah kelemahan atau penyakit yg kita miliki
- kenalilah tanda - tanda atau alarm yang ada pada tubuh kita saat kondisi tubuh sedang tidak baik
- jaga kondisi tubuh dan jangan memaksakan diri
- terbuka dengan Road Captain (RC) kalau memiliki kelemahan fisik maupun pisikis sehingga RC mengetahui kondisi fisik anggota timnya dan dapat mengambil keputusan yg tepat selama perjalanan
- jangan sembarangan minuman suplemen yg justru membuat organ tubuh kita bekerja keras melebihi kapasitasnya.
- selalu berdoa dan waspada untuk keselamatan

Kami mewakili segenap Admin Media On Line assosiasihondajakarta.com mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un semoga Alm. Bro Juliandi Al - Hazami Amal ibadahnya diterima diSisi Alloh s.w.t dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, semoga tenang di alam sana Brother selamat jalan dan tetap damai dalam satu hati.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK